Kamis, 24 Januari 2013

Asal Mula Kulkas di Dunia

Kemampuan kulkas mengawetkan makanan bukannya karena benda ini sakti, lho! Sebenarnya, lemari es mampu mengeluarkan hawa dingin di dalamnya sehingga bakteri-bakteri pembusuk tidak bisa hidup dalam bahan makanan.

Berabad-abad lalu, sebelum lemari es ditemukan, orang-orang Romawi kuno mengawetkan makanan menggunakan es yang mereka angkut dari puncak gunung. Duh, terbayang kan repotnya. Untuk menyimpan makanan saja harus berlelah-lelah seperti itu.

Sementara di Meksiko, suku Aztek mengawetkan makanan menggunakan salju. Caranya, mereka menggali lubang berukuran besar. Lalu, bagian dasar dan sekelilingnya mereka lapisi dengan bilahan kayu atau jerami. Setelah itu, mereka mengisikan es atau salju ke dalamnya, lalu menutupnya lagi dengan jerami. Barulah mereka meletakkan makanan, kemudian menutupnya dengan rapat.Dengan cara ini, bahan makanan jadi lebih awet.

Penyimpanan makanan dengan cara ini biasanya dilakukan orang zaman dulu ketika musim dingin tiba. Ya, di musim salju kan sama sekali tak ada buah-buahan dan sayuran yang dapat mereka makan. Soalnya, kehidupan ketika itu benar-benar bergantung pada alam. Nah, berkat kulkas tradisional itu, makanan jadi awet dan penduduk tidak kekurangan makanan.

Karena menginginkan cara yang lebih praktis, di awal abad ke-18, orang-orang pintar di Inggris mulai memikirkan membuat lemari pendingin. Mereka merancang lemari es sedemikian rupa, dengan bentuk yang sama sekali tidak sedap dipandang. Ukurannya besaaaaar..., mungkin selebar pintu rumah. Terbuat dari besi kusam dan.... uh, berat banget. Pintunya terbuat dari besi, juga tebal, dan berat.
 
 
 
 
Frankenstein Di Dunia Nyata Frankenstein, seorang profesor edan yang mencoba membuat monster dari serpihan-serpihan mayat manusia. Serpihan-serpihan itu disatukan dengan cara dijahit bersama dan dihidupkan lagi menggunakan listrik dari petir … Kisah yang unik dan betul-betul gila. Tetapi, tahukah Anda jika apa yang dilakukan oleh Frankenstein di dunia fiksi ternyata dilakukan pula oleh beberapa ilmuwan di dunia nyata, bahkan sebelum Mary Shelley menulis novel klasiknya itu. Berikut ini Frankenstein-Frankenstein di dunia nyata: wikipedia Lazzaro Spallanzani Spallanzani adalah seorang imam Katolik, dan seorang profesor sejarah alam di Universitas Pavia pada akhir tahun 1700-an. Ia memulainya dari hal-hal kecil, seperti menambahkan air pada hewan-hewan mikroskopis dan mengumumkan bahwa ia telah berhasil membangkitkan dan menghidupkan mereka. Pada uji coba berikutnya, ia memotong kepala siput untuk melihat apakah kepala itu akan tumbuh kembali. Ia adalah orang pertama yang membuktikan bahwa zat kimia dalam tubuh membantu pencernaan. Juga orang pertama yang melihat sel-sel darah putih. wikipedia Andrew Crosse Andrew Crosse sedang bermain-main dengan petir pada tahun 1837. Ia menggantung sekitar sepertiga mil kawat tembaga di tanah miliknya dan mengkonsentrasikan semua listrik itu di laboratoriumnya. Secara khusus, ia memusatkan listrik pada sup primordial yang telah disiapkannya. Setelah memberikan kejutan listrik pada sup, ia melihat kristal yang tumbuh di dalam sup. Ia kemudian mencoba memberikan pencahayan sup untuk melemahkan arus. Setelah berminggu-minggu, ia menemukan hewan seperti tungau mulai terbentuk dan bergerak-gerak. Ia kembali mengulangi percobaannya. Namun, para ilmuwan yakin bahwa ia membuat sebuah drama palsu demi mendapatkan kemasyhuran, sementara para teis mengganggap ia berusaha mempermainkan Tuhan. wikipedia Johann Dippel Orang ini sebenarnya terinspirasi legenda Frankenstein. Ia tinggal di kastil Frankenstein dan mengembel-embeli namanya dengan Frankenstein. Namun, ia lebih tertarik dalam melestarikan kehidupan daripada menghidupkan kembali. Ia mencuri mayat hanya karena ingin mencampurkan sebuah obat keabadian. Ilmuwan Anjing Paruh pertama abad ke-20 bukanlah waktu yang tepat untuk memelihara anjing. Sebab, beberapa ilmuwan akan menggunakannya sebagai bahan uji coba. Robert Cornish, misalnya, yang akan membuat anjing mati lemas dan berusaha untuk menghidupkannya kembali melalui langkah-langkah medis darurat. Hebatnya, ia benar-benar berhasil menghidupkan dua najing, meskipun mengalami kerusakan otak. Kemudian, Sergei Bryukhonenko yang memasangkan jantung dan dan paru-paru buatannya ke kepala anjing dan berhasil menghidupkan kepala anjing itu selama beberapa saat, makan dan minum di atas piring. Robert Cornish (revistareplicante.com) Vladimir Demikhov (tumblr.com) Sergei Bryukhonenko (alternatehistory.com) Aksi Cornish dan Bryukhonenko juga ditiru oleh Vladimir Demikhov yang mencoba membuat anjing berkepala dua. Selama uji coba yang berlangsung lebih dari 20 kali ia berhasil meletakkan kepala anjing pada tubuh anjing lainnya, namun tidak satupun yang hidup lebih dari sebulan. wikipedia Giovanni Aldini Setelah belajar tentang bagaimana menggunakan listrik untuk membuat otot-otot mayat melompat, ia merangsang potongan kepala lembu untuk membuatnya bergerak-gerak di depan khalayak. Kemudian, ia menguji coba potongan kepala napi di mana ia menerapkan elektroda ke telinga. Ia membedah mayat sehingga ia bisa menggerakkan saraf tulang belakang si mayat. Ia juga meneliti apakah ada cara untuk membuat sesuatu tahan terhadap api. Upaya tak kenal lelah Aldini ternyata tidak membuahkan hasil, meski mendapat banyak perhatian. Ia akhirnya pergi ke Austria di mana ia menjadi ksatria dan mendapat kedudukan politis. Tidak seperti ilmuwan lain yang ada pada daftar ini, ia meninggal sebagai seorang pria kaya dan bahagia. referensi Article : Frankenstein Di Dunia Nyata

Read more at: http://apakabarsejarah.blogspot.com/2012/11/frankenstein-di-dunia-nyata.html
@copyright apakabarsejarah.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar