Jumat, 10 Januari 2014

Bayi Ini Terpaksa Dilahirkan Saat Ginjal Ibunya Bocor

TRIBUNNEWS.COM - Bayi Miracle Sheena Hendrover terpaksa dilahirkan prematur untuk menyelamatkan nyawa sang bunda, Vera. Bayi ini berat hanya 660gr dan panjang 33cm karena kondisi ibunya yang di ujung maut .

Vera menyadari dirinya hamil pada bulan Maret 2013. Tapi pada usia kehamilan 23 minggu (5 bulan lebih) ia didiagnosis pre-eklampsia. Suatu kondisi medis di mana timbul hipertensi dalam kehamilan (kehamilan-induced hipertensi) dalam hubungannya dengan jumlah signifikan protein dalam urin.
Saat dibawa ke rumah sakit, kondisi Vera mengalami komplikasi yang lebih serius yang diprediksi bisa menyebabkan kematian. Organ tubuh mulai melemah: darah tinggi, ginjal bocor, lever melemah, sakit uluhati yang tidak tertahankan, dan pembuluh darah menyempit.Dalam kondisi ini sangat disarankan agar bayi segera dikeluarkan, namun sang Ibu ingin bertahan selama yang ia mampu agar bayi tersebut dapat lebih matang.Ternyata penyakit ini tak hanya menyiksa sang Ibu, si Bayi kecil pun tidak mendapat asupan makanan, kurang oksigen, dan kerja jantung yg berat.

Tidak ada jalan lain, selain melahirkan sang bayi. Setelah bertahan dengan dua kali dirawat intensif dirumah sakit, Operasi caecar-pun dilakukan di Rumah Sakit  Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara, pada  21 September 2013 lalu. Saat itu, usia kehamilan Vera baru 28 minggu (6 bulan lebih), disaat yang tepat persis sebelum air ketuban kering.

"Apa yang membuat saya yakin dan bertahan adalah suatu malam Tuhan datang dalam mimpi saya dan berkata namailah anak ini Sheena" ucap sang Ibu, dan tak lama setelah itu ia mencari arti dari nama tersebut yang adalah Hadiah Dari Tuhan.

Setelah Sheena terlahir, banyak kekhawatiran lain timbul, Tim Dokter Handy Suryana, dokter Dharma dan dokter Hartono, serta para suster yang merawat Sheena berpikir hidup bayi Shena bisa saja hanya bertahan beberapa hari. Dokter merawat secara intensif dan menempatkan Sheena di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU).

"Dokter harus menyadarkan kami agar siap menerima keadaan, sebab ia beratnya hanya 660 gr dan sangat bergantung pada alat bantu: selang infuse makanan yang tersambung ke pusar, oksigen, detector, dan alarm pernafasan."

Sheena harus menjalani test darah dan suntik insulin setiap hari dikarenakan pankreas yang belum berfungsi normal mengakibatkan gula darahnya naik hingga 400 mg/dl dan berat badannya turun menjadi 580 gr.

"Dia masih begitu kecil dan melihat banyak selang menempel di tubuhnya, mata mendelik ke atas, nafas kejang, betis disayat setiap 2 jam dan disuntik insulin setiap hari sungguh mengiris hati saya," kata Vera.

Dokter menyatakan kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan kecacatan dan fungsi otak terganggu. Karena melihat penderitaan Sheena yang begitu berat, serta tidak ingin Sheena nantinya hidup menderita dalam keadaan cacat, orang tua Sheena mengambil keputusan terberat dalam hidup mereka, yakni menghentikan semua pengobatan intensif Sheena dan memindahkan Sheena dari ruang NICU ke inkubator biasa. Dokter memperkirakan Sheena hanya bisa bertahan 3 hari.

Tiga hari setelah dirawat di ruang bayi biasa tanpa obat dan insulin, betapa terkejutnya bahwa Mujizat terjadi, bukannya menurun, melainkan kondisi Sheena begitu segar seperti bayi normal.
 "Ini adalah pertempuran terbesar kami, iman kami sungguh diuji. Tuhan sungguh Dahsyat dan Luar Biasa, Ia menjadikan segala yang mustahil menjadi mungkin. Kami sungguh yakin Tuhan yang jadikan Sheena maka Tuhan akan sempurnakan dia," kata Vera gembira.

Sheena terus bertambah sehat dari hari ke hari, berat badannya berangsur naik dan gula darah menjadi normal. Sekarang ia mengkonsumsi ASI dan HMF (Human Milk Fortifier) sesuai anjuran Dokter. Kemudian pada 21 Desember 2013, tepat 3 bulan setelah ia dilahirkan, Sheena akhirnya diperbolehkan pulang.

 "Miracle Sheena Hendrover, Mujizat pemberian dari Tuhan untuk Hendro dan Vera", ia telah melewati masa-masa sulit di RS, ia mungkin kecil tapi ia adalah seorang pejuang hebat yang nyata.Tuhan sungguh menyertainya. "Kami akan terus berharap, berdoa dan berserah kepada Tuhan" ungkap sang ibu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar