Minggu, 09 Februari 2014

Wah, Foto Berkonsep Instagram Ini Bisa Dimakan!

Wah, Foto Berkonsep Instagram Ini Bisa Dimakan!

Melihat foto-foto makanan enak di aplikasi Instagram tak jarang membuat perut kita keroncongan, berharap makanan tersebut bisa dimakan. Namun Kini, keinginan tersebut dapat diwujudkan dengan Cocoagraphs! Wah, kok bisa ya?!

Dilansir dari detikFood, Cocoagraphs adalah cokelat batangan berbentuk persegi atau persegi panjang sebagai media cetak foto. Jangan khawatir, tintanya aman dimakan. Setelah jadi, hasilnya seperti Polaroid. Bedanya, lembaran foto ini nikmat diemut.

Cocoagraph diproduksi oleh Chocolate Photograph Co. yang didirikan oleh Rae Vittorelli. Wanita ini sudah tertarik dengan kerajinan tangan sejak usia muda. Ia meraih gelar sarjana seni rupa 3D dari Moore College of Art & Design di Philadephia, Amerika Serikat. Sebelum membentuk Chocolate Photograph Co. pada 2011, ia meluncurkan Philly Cake Art, LLC.

Jika ke sini, kita bisa minta foto, logo, dan gambar sesuai dengan keinginan. Foto dari Instagram jadi unik jika dicetak di Cocoagraph. Tak hanya itu, kita juga dapat menambahkan border dan pesan di foto. Jadi, cokelat Polaroid ini cocok untuk cinderamata pernikahan, ulang tahun, perusahaan, atau sekedar hadiah kecil bagi teman atau keluarga.

Cokelat yang digunakan dapat dipilih, baik milk, white, dark, atau organic dark chocolate. Bahkan, kita juga dapat menambahkan buah kering seperti stroberi, raspberry, atau pisang, serta almond asin, teh atau permen peppermint, dan sea salt dengan biaya ekstra Rp 16.800- Rp 43.200. Kalau tak bingung ingin mencetak foto apa, pesan saja yang berdesain Aztec, Damask, atau Art Nouveau (15 gram x 6) dengan harga Rp 288.000. Setiap pesanan dapat diselesaikan dalam waktu 5-7 hari. Gift certificate juga tersedia dengan nilai Rp 96.000-Rp. 960.000.

Meski berbasis di Cocoagraph berbasis di California Utara, AS, perusahaan ini menerima pesanan baik dalam maupun luar negeri. Ada yang tertarik?

Wah, Foto Berkonsep Instagram Ini Bisa Dimakan!

Wah, Foto Berkonsep Instagram Ini Bisa Dimakan!

Melihat foto-foto makanan enak di aplikasi Instagram tak jarang membuat perut kita keroncongan, berharap makanan tersebut bisa dimakan. Namun Kini, keinginan tersebut dapat diwujudkan dengan Cocoagraphs! Wah, kok bisa ya?!

Dilansir dari detikFood, Cocoagraphs adalah cokelat batangan berbentuk persegi atau persegi panjang sebagai media cetak foto. Jangan khawatir, tintanya aman dimakan. Setelah jadi, hasilnya seperti Polaroid. Bedanya, lembaran foto ini nikmat diemut.

Cocoagraph diproduksi oleh Chocolate Photograph Co. yang didirikan oleh Rae Vittorelli. Wanita ini sudah tertarik dengan kerajinan tangan sejak usia muda. Ia meraih gelar sarjana seni rupa 3D dari Moore College of Art & Design di Philadephia, Amerika Serikat. Sebelum membentuk Chocolate Photograph Co. pada 2011, ia meluncurkan Philly Cake Art, LLC.

Jika ke sini, kita bisa minta foto, logo, dan gambar sesuai dengan keinginan. Foto dari Instagram jadi unik jika dicetak di Cocoagraph. Tak hanya itu, kita juga dapat menambahkan border dan pesan di foto. Jadi, cokelat Polaroid ini cocok untuk cinderamata pernikahan, ulang tahun, perusahaan, atau sekedar hadiah kecil bagi teman atau keluarga.

Cokelat yang digunakan dapat dipilih, baik milk, white, dark, atau organic dark chocolate. Bahkan, kita juga dapat menambahkan buah kering seperti stroberi, raspberry, atau pisang, serta almond asin, teh atau permen peppermint, dan sea salt dengan biaya ekstra Rp 16.800- Rp 43.200. Kalau tak bingung ingin mencetak foto apa, pesan saja yang berdesain Aztec, Damask, atau Art Nouveau (15 gram x 6) dengan harga Rp 288.000. Setiap pesanan dapat diselesaikan dalam waktu 5-7 hari. Gift certificate juga tersedia dengan nilai Rp 96.000-Rp. 960.000.

Meski berbasis di Cocoagraph berbasis di California Utara, AS, perusahaan ini menerima pesanan baik dalam maupun luar negeri. Ada yang tertarik?

Berita Buku Minggu Ini, 9 Februari 2014


Setiap akhir pekan, kami akan memilihkan berita-berita atau tautan terbaik soal buku dan membaca untuk Anda yang terjadi dalam sepekan terakhir.

Berita atau tautan ini bisa soal penerbitan buku baru, pernyataan atau wawancara dari seorang penulis, resensi, atau hal-hal menarik untuk merayakan asyiknya membaca.

Berikut link pilihan kami pekan ini:

50 Buku karya penulis perempuan
Jika Anda ingin bergabung dalam gerakan membaca karya penulis perempuan yang populer di Twitter lewat tagar #readwomen2014, situs Flavorwire memiliki rekomendasi tersendiri. Penulis dan kritikus Michelle Dean membuat daftar 'kurikulum' buku-buku apa saja yang bisa jadi pengantar untuk membaca karya-karya penulis perempuan yang mungkin jarang diketahui oleh pembaca luas.

Siapakah Clarice Lispector?
Pada suatu masa, penulis ini mewakili Brasil modern, seangkatan dengan musisi Caetano Veloso dan arsitek Oscar Niemeyer. Namun, namanya seolah menjadi mitos tersendiri. Lispector disebut menulis seperti Virginia Woolf dengan muka seperti Marlene Dietrich. Lima novelnya kini diterbitkan ulang oleh Penguin Classics. Karyanya disebut jadi penerus James Joyce dan Kafka. Tapi siapa dia sebenarnya? Apakah benar dia seorang perempuan? Seorang laki-laki yang memakai nama perempuan? Sebuah pseudonim? Seorang pendusta? Artikel The Telegraph ini berusaha menelusuri identitasnya.

Pentingkah plot pernikahan?
Novel-novel abad 19 selalu penuh dengan plot pernikahan. Dinamika kisah seorang pria dan perempuan saling terhubung, terjauhkan, terlepas, lalu tersambung lagi sering menjadi penggerak utama novel-novel era tersebut. Lalu bagaimana di abad 21? Apakah plot itu masih laku dijual ke pembaca?

Setiap akhir pekan, halaman resensi New York Times mengundang dua penulis berbeda untuk membahas topik-topik dalam literatur modern. Kali ini, Francine Prose dan Dana Stevens membahas bagaimana plot pernikahan dalam sastra (dan film) berevolusi menanggapi kisah percintaan di era modern ini.

Antara buku dan televisi
Tumblr Slaughterhouse 90210 membuktikan bahwa buku tak seserius itu, ia bisa menjadi pengantar buat serial televisi favorit. Dan TV tak sedangkal itu, ia bisa punya kedalaman yang sama seperti yang ada di buku-buku. Tumblr milik Maris Kreizman itu memang terkenal menggabungkan adegan-adegan dalam serial televisi populer (atau karakter tertentu) dengan kutipan yang sesuai dengan novel-novel yang dia baca. Tumblrnya itu kini akan menjadi sebuah buku lagi. Lihat Tumblrnya untuk melihat bagaimana Kreizman mencocokkan kutipan dengan adegan dalam serial televisi yang dia tonton.

Berita Buku Minggu Ini, 9 Februari 2014


Setiap akhir pekan, kami akan memilihkan berita-berita atau tautan terbaik soal buku dan membaca untuk Anda yang terjadi dalam sepekan terakhir.

Berita atau tautan ini bisa soal penerbitan buku baru, pernyataan atau wawancara dari seorang penulis, resensi, atau hal-hal menarik untuk merayakan asyiknya membaca.

Berikut link pilihan kami pekan ini:

50 Buku karya penulis perempuan
Jika Anda ingin bergabung dalam gerakan membaca karya penulis perempuan yang populer di Twitter lewat tagar #readwomen2014, situs Flavorwire memiliki rekomendasi tersendiri. Penulis dan kritikus Michelle Dean membuat daftar 'kurikulum' buku-buku apa saja yang bisa jadi pengantar untuk membaca karya-karya penulis perempuan yang mungkin jarang diketahui oleh pembaca luas.

Siapakah Clarice Lispector?
Pada suatu masa, penulis ini mewakili Brasil modern, seangkatan dengan musisi Caetano Veloso dan arsitek Oscar Niemeyer. Namun, namanya seolah menjadi mitos tersendiri. Lispector disebut menulis seperti Virginia Woolf dengan muka seperti Marlene Dietrich. Lima novelnya kini diterbitkan ulang oleh Penguin Classics. Karyanya disebut jadi penerus James Joyce dan Kafka. Tapi siapa dia sebenarnya? Apakah benar dia seorang perempuan? Seorang laki-laki yang memakai nama perempuan? Sebuah pseudonim? Seorang pendusta? Artikel The Telegraph ini berusaha menelusuri identitasnya.

Pentingkah plot pernikahan?
Novel-novel abad 19 selalu penuh dengan plot pernikahan. Dinamika kisah seorang pria dan perempuan saling terhubung, terjauhkan, terlepas, lalu tersambung lagi sering menjadi penggerak utama novel-novel era tersebut. Lalu bagaimana di abad 21? Apakah plot itu masih laku dijual ke pembaca?

Setiap akhir pekan, halaman resensi New York Times mengundang dua penulis berbeda untuk membahas topik-topik dalam literatur modern. Kali ini, Francine Prose dan Dana Stevens membahas bagaimana plot pernikahan dalam sastra (dan film) berevolusi menanggapi kisah percintaan di era modern ini.

Antara buku dan televisi
Tumblr Slaughterhouse 90210 membuktikan bahwa buku tak seserius itu, ia bisa menjadi pengantar buat serial televisi favorit. Dan TV tak sedangkal itu, ia bisa punya kedalaman yang sama seperti yang ada di buku-buku. Tumblr milik Maris Kreizman itu memang terkenal menggabungkan adegan-adegan dalam serial televisi populer (atau karakter tertentu) dengan kutipan yang sesuai dengan novel-novel yang dia baca. Tumblrnya itu kini akan menjadi sebuah buku lagi. Lihat Tumblrnya untuk melihat bagaimana Kreizman mencocokkan kutipan dengan adegan dalam serial televisi yang dia tonton.

Game Flappy Bird Naik Daun, Cerita Hoax Bertebaran

TEMPO.CO , Jakarta:Selama beberapa pekan ini, game Flappy Bird telah menyedot perhatian banyak pengguna Android dan iOS. Meluncur ke pasaran pada Maret 2013, kini Flappy Bird sudah diunduh 10 juta kali, di seluruh dunia.

Sejumlah berita miring soal Flappy Bird pun mengiringi kepopulerannya. Misalnya saja berita yang disebarkan situs Huzlers.com. Dalam tulisannya, Huzlers mengatakan Gary Wright, 16 tahun, telah membunuh kakaknya, Jabari Wright, 17 tahun. Gary menusukkan pisau sebanyak 17 kali ke Jabari yang telah memamerkan skor permainan Flappy Bird.

"Jabari mencapai skor 17, sementara Gary baru mendapatkan angka 6 di permainan Flappy Bird," tulis Huzlers.

Di sejumlah media sosial, berita pembunuhan karena Flappy Bird ini pun langsung menyebar. Beberapa akun mengunduh cuplikan berita Huzlers.com itu. Namun situs berita LatinTimes.com membantah kabar dari Huzlers itu.  "Artikel itu palsu, isi beritanya sungguh hoax," tulis Latin Times, 4 Februari 2014. "Flappy Bird memang mengesalkan, tapi tak ada adik yang membunuh kakaknya karena permainan ini."

Sementara di India.com, sebuah artikel mengabarkan penangkapan Gobi Govardhan, 27 tahun, oleh polisi Mumbai. Tuduhannya, Gobi telah melemparkan ponsel iPhone 4S ke kepala adiknya, Gopi, 18 tahun. Hingga kepala Gopi mengalami luka serius. "Gobi kesal terhadap Gopi yang meraih skor 14. Sementara dia tidak bisa melewati angka 7," tulis India.com.

Seorang polisi di Kepolisian Mumbai mengatakan bila dia juga memainkan Flappy Bird. Dan menurutnya, game itu sangat mengesalkan. Sebab dia sendiri tidak pernah melewati skor 6. "Flappy Bird memang mengesalkan, tapi saya tidak pernah terpikir untuk memukul kepala orang dengan ponsel," ujar si polisi.

Di akhir tulisan, India.com juga menyatakan seluruh isi artikel itu merupakan cerita fiksi. Dan tidak pernah ada insiden seperti yang ada dalam tulisan itu. "Gopi dan Gobi pun dalam keadaan sehat," tulis India.com dalam disclaimer-nya.

Game Flappy Bird Naik Daun, Cerita Hoax Bertebaran

TEMPO.CO , Jakarta:Selama beberapa pekan ini, game Flappy Bird telah menyedot perhatian banyak pengguna Android dan iOS. Meluncur ke pasaran pada Maret 2013, kini Flappy Bird sudah diunduh 10 juta kali, di seluruh dunia.

Sejumlah berita miring soal Flappy Bird pun mengiringi kepopulerannya. Misalnya saja berita yang disebarkan situs Huzlers.com. Dalam tulisannya, Huzlers mengatakan Gary Wright, 16 tahun, telah membunuh kakaknya, Jabari Wright, 17 tahun. Gary menusukkan pisau sebanyak 17 kali ke Jabari yang telah memamerkan skor permainan Flappy Bird.

"Jabari mencapai skor 17, sementara Gary baru mendapatkan angka 6 di permainan Flappy Bird," tulis Huzlers.

Di sejumlah media sosial, berita pembunuhan karena Flappy Bird ini pun langsung menyebar. Beberapa akun mengunduh cuplikan berita Huzlers.com itu. Namun situs berita LatinTimes.com membantah kabar dari Huzlers itu.  "Artikel itu palsu, isi beritanya sungguh hoax," tulis Latin Times, 4 Februari 2014. "Flappy Bird memang mengesalkan, tapi tak ada adik yang membunuh kakaknya karena permainan ini."

Sementara di India.com, sebuah artikel mengabarkan penangkapan Gobi Govardhan, 27 tahun, oleh polisi Mumbai. Tuduhannya, Gobi telah melemparkan ponsel iPhone 4S ke kepala adiknya, Gopi, 18 tahun. Hingga kepala Gopi mengalami luka serius. "Gobi kesal terhadap Gopi yang meraih skor 14. Sementara dia tidak bisa melewati angka 7," tulis India.com.

Seorang polisi di Kepolisian Mumbai mengatakan bila dia juga memainkan Flappy Bird. Dan menurutnya, game itu sangat mengesalkan. Sebab dia sendiri tidak pernah melewati skor 6. "Flappy Bird memang mengesalkan, tapi saya tidak pernah terpikir untuk memukul kepala orang dengan ponsel," ujar si polisi.

Di akhir tulisan, India.com juga menyatakan seluruh isi artikel itu merupakan cerita fiksi. Dan tidak pernah ada insiden seperti yang ada dalam tulisan itu. "Gopi dan Gobi pun dalam keadaan sehat," tulis India.com dalam disclaimer-nya.

Jumat, 10 Januari 2014

Resep Puding Mangga

MUMPUNG lagi musim mangga dan biasanya harganya lebih murah, yuk kita coba resep Puding Mangga ini. Cocok untuk Anda yang suka mangga.

Bahan:
1 bungkus agar-agar putih
100 gr gula pasir
500 ml susu cair
200 gr mangga harum manis, haluskan

Cara membuat:
1. Campur agar-agar, gula pasir, dan susu cair. Masak sambil terus diaduk hingga mendidih.2. Masukkan mangga, aduk rata, angkat.3. Tuang adonan ke dalam cetakan, diamkan hingga mengeras. Keluarkan dari cetakan, sajikan.
Hasil: 10 porsi