Rabu, 08 Mei 2013


Komposisi Minyak Bumi

Komponen kimia dari minyak bumi dipisahkan oleh proses distilasi, yang kemudian, setelah diolah lagi, menjadi minyak tanah, bensin, lilin, aspal, dll. Minyak bumi terdiri dari hidrokarbon, senyawaan hidrogen dan karbon. Empat alkana teringan- CH4(metana), C2H6 (etana), C3H8 (propana), dan C4H10 (butana).semuanya adalah gas yang mendidih pada -161.6°C, -88.6°C, -42°C, dan -0.5°C, berturut-turut (-258.9°, -127.5°, -43.6°, dan +31.1° F).
Rantai dalam wilayah C5-7 semuanya ringan, dan mudah menguap, nafta jernih. Senyawaan tersebut digunakan sebagai pelarut, cairan pencuci kering (dry clean), dan produk cepat-kering lainnya. Rantai dari C6H14 sampai C12H26 dicampur bersama dan digunakan untuk bensin. Minyak tanah terbuat dari rantai di wilayah C10 Minyak pelumas dan gemuk setengah-padat (termasuk Vaseline®) berada di antara C16 sampai ke C20. Rantai di atas C20 berwujud padat, dimulai dari “lilin, kemudian tar, dan bitumen aspal.

Titik pendidihan dalam tekanan atmosfer fraksi distilasi dalam derajat Celcius:
·         minyak eter: 40 – 70 °C (digunakan sebagai pelarut)
·         minyak ringan: 60 – 100 °C (bahan bakar mobil)
·         minyak berat: 100 – 150 °C (bahan bakar mobil)
·         minyak tanah ringan: 120 – 150 °C (pelarut dan bahan bakar untuk rumah tangga)
·         kerosene: 150 – 300 °C (bahan bakar mesin jet)
·         minyak gas: 250 – 350 °C (minyak diesel/pemanas)
·         minyak pelumas: > 300 °C (minyak mesin)
·         sisanya: tar, aspal bahan bakar residu

Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak adalah zat abiotik, yang berarti zat ini tidak berasal dari fosil tetapi berasal dari zat anorganik yang dihasilkan secara alami dalam perut bumi. Namun, pandangan ini diragukan dalam lingkungan ilmiah.

 Produk pengolahan minyak besar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar