Rabu, 15 Mei 2013

Makanan Berjamur Belum Tentu Harus Dibuang

Ketika makanan di dapur ada yang kedaluwarsa, saya dan suami sering berdebat apakah makanan itu harus dibuang makanan itu atau tidak.

Karena dia sudah bertualang ke seluruh dunia dan mencoba banyak makanan aneh, dia berpikir seberapa bahaya sih jamur di makanan? "Potong saja bagian jamurnya," katanya.

Saya, di sisi lain, bekerja di bagian layanan makanan rumah sakit. Sebelum jadi ahli gizi, saya pun sempat mengikuti kursus keamanan pangan dan mikrobiologi makanan. Jadi kalau makanan berjamur? Langsung buang!

Ternyata pendapat kami sama-sama benar. Menurut USDA, beberapa makanan bisa dimakan meski sudah berjamur, sementara beberapa jenis lain harus dibuang.


Di bawah ini adalah 4 makanan berjamur yang bisa Anda konsumsi (tapi jika sudah berjamur seluruhnya, buang saja):

1. Daging salami yang keras dan daging ham. Ternyata normal kalau kedua produk itu memiliki permukaan berjamur. Saran USDA adalah hilangkan saja jamurnya.

2. Keju keras dibuat tanpa jamur. Untuk keju yang tidak menggunakan jamur dalam proses pembuatannya, pada dasarnya jamur tidak bisa tumbuh. Untuk keju keras, seperti Asiago, Pecorino, Parmesan dan Cheddar, potong 1 inci (2,54 sentimeter) di sekitar dan di bawah area berjamur (untuk mencegah kontaminasi, jangan menyentuh jamur dengan pisau yang Anda gunakan).

3. Keju yang dibuat dengan jamur. Jenis keju ini, seperti Gorgonzola dan Stilton, memiliki permukaan berjamur, Anda bisa mengonsumsinya jika setidaknya memotong 1 inci di sekitar area berjamur.

4. Buah dan sayur yang keras. Kata kunci di sini adalah keras (contoh: kubis, paprika, wortel, dst). Seperti keju keras yang dibuat tanpa jamur, buah dan sayur yang keras juga tidak mudah ditumbuhi jamur. Hal yang sama juga berlaku untuk sayur dan buah jenis ini: potong seinci di sekitar dan di bawah area berjamur (ingat, jangan menyentuh jamur dengan pisau) sebelum memakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar