A.
Pembentukan Minyak Bumi
Minyak
Bumi bahasa Inggrisnya adalah: petroleum, dari bahasa Latin, petrus (karang) dan oleum (minyak), yang juga dijuluki
sebagai emas hitam,
adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang
berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak Bumi.Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai
hidrokarbon, sebagian besar terdiri dari seri alkana, tetapi bervariasi dalam
penampilan, komposisi, dan kemurniannya.
Minyak
bumi mengandung berbagai hidrokarbon yang alkana, baik rantai lurus atau bercabang, senyawa aromatik benzena,
dan turunannya. Komponen terbesar dalam minyak bumi yaitu alkana dan sikloalkana. Asal
minyak bumi dan gas alam diduga dari sisa hewan dan tumbuhan laut yang tertimbun
berjutajuta tahun
lamanya di dasar laut pada batuan berpori-pori yang merupakan sumber daya alam yang
tidak dapat diperbarui.
Gas
alam terdiri dari alkana suhu rendah yaitu metana,etena,propana,butana,dan gas lain. Komponen utamanya adalah metana.
Gas yang lain, misalnya CO2, H2S, dan sebagainya. Minyak bumi adalah suatu campuran yang
sebagian besar adalah hidrokarbon. Minyak
bumi diperoleh dengan cara pengeboran di darat atau di lepas pantai. Minyak bumi yang baru dibor belum dapat
dipergunakan karena masih mengandung berbagai zat.Untuk menghilangkan senyawa
yang bukan hidrokarbon dilakukan distilasi. Komposisi senyawa karbon pada minyak
bumi tidak sama, tergantung pada sumber penghasil
minyak. Misalnya :
- Minyak Amerika komponen utamanya hidrokarbon jenuh.
- Minyak Rusia komponen utamanya hidrokarbon siklik.
Minyak Indonesia komponen utamanya
hidrokarbon senyawa aromatik.
Senyawa
hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi,adalah :
1.
n parafin ( n alkana ) : Merupakan bagian yang terbesar terdiri
dari metana – aspal, dengan jumlah
atom C lebih
besar daripada 25.
2.
Sikloalkana, komponen kedua terbanyak
3.
Hidrokarbon aromatic
4.
Senyawa selain hidrokarbon
● Senyawa yang mengandung belerang 0,01 – 0,7%, misal : tioalkana (RSR),
alkanatio(RSH)
● Senyawa yang mengandung nitrogen 0,01 – 0,9 %, misal : pirol ( C4 H5 N
)
● Senyawa yang mengandung oksigen 0,06 – 0,4 %, misal : asam karboksilat
R –COOH.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar