Kepada
Kawan
Karya chairil anwar
Sebelum ajal mendekat dan mengkhianat,
mencengkam dari belakang ‘tika kita
tidak melihat,
selama masih menggelombang dalam dada
darah serta rasa,
belum bertugas kecewa dan gentar belum
ada,
tidak lupa tiba-tiba bisa malam
membenam,
layar merah berkibar hilang dalam kelam,
kawan, mari kita putuskan kini di sini:
Ajal yang menarik kita, juga mencekik
diri sendiri!
Jadi
Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan,
Tembus jelajah dunia ini dan balikkan
Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau
merayu,
Pilih kuda yang paling liar, pacu laju,
Jangan tambatkan pada siang dan malam
Dan
Hancurkan lagi apa yang kau perbuat,
Hilang sonder pusaka, sonder kerabat.
Tidak minta ampun atas segala dosa,
Tidak memberi pamit pada siapa saja!
Jadi
mari kita putuskan sekali lagi:
Ajal yang menarik kita, ‘kan merasa
angkasa sepi,
Sekali lagi kawan, sebaris lagi:
Tikamkan pedangmu hingga ke hulu
Pada siapa yang mengairi kemurnian
madu!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar